DILEMA PENANTIAN HASIL RILIS TES COVID-19 DAN KREMASI JENAZAH
Bismillahirrahmaanirrahim.
Alhamdulillah, I am less busy now and come back! Sayangnya tema tulisan kali ini cukup menyayat hati dan berhubungan dengan kesan dan pesan yang disampaikan di beberapa grup penting via telegram dan whatsapp yang masih saya pertahankan.
“Mbak, tolong doakan Papa mertua ya. Beliau kena covid dan sekarang sedang kritis” , kirim adik sepupu saya.
Keesokan harinya di grup keluarga besar.
“Innalillahi wa inna ilaihi rojiun, telah meninggal dunia Bapak…” , yang merupakan pesan lanjutan terhadap pesan pribadi adik sepupu saya di atas. Iya, Papa mertua beliau dipanggil kembali menghadap Allah. Insya Allah husnul khatimah.
Hari berikutnya…
“Mbak, aku ingin mencabut pesanku tempo lalu ya. Aku nggak enak dengan keluarga besar mertua, sebenarnya hasil tes covid Papa belum keluar. Jadi, kami belum tahu apakah meninggal karena covid atau penyakit lain…”, sepupu saya kembali mengirimkan pesan, dan menyisakan pertanyaan dalam hati,
“Berapa lama kah hasil tes covid di Indonesia biasanya dirilis?”.
Selang beberapa jam salah satu grup di whatsapp penuh dengan pesan ucapan belasungkawa juga doa atas meninggalnya Ayah seorang Ustad kenamaan di Yogyakarta. Dan berakhir dengan konfirmasi dari kolega sang Ustad yang berada di grup tersebut bahwa,
“Hasil tes covid almarhum Ayah sang Ustadz beserta Ustadz yang bersangkutan belum keluar, maka …“, beliau mencoba memberikan klarifikasi terkait kondisi sebenarnya.
Yes, I do believe that their mental health is become affected at this point. As being suspected to have covid-19 seems to be more fearful and sinful, recently ๐ฆ
Tidak berujung di pesan tersebut, kawan saya yang lain di grup yang sama juga membenarkan bahwa, ini bukan kejadian pertama. Jenazah seseorang untuk dimakamkan dengan protokol covid dan baru disusul dengan rilisnya hasil tes adalah hal yang biasa di Indonesia. Beberapa teman-nya mengalami hal yang sama. But anyway, we are neither to blame nor pointing out of somebody’s fault. We are all finally realized that, “It is not supposed to be happened in the future, thus the covid-19 test facility need to improved!” .
Namun, nun jauh di sana ada sekelompok saudara muslim kita di Srilanka lebih menderita dengan ujian yang jauh lebih berat. Alih-alih dimakamkan dengan protokol kesehatan secara muslim, pemerintah mereka justeru menerapkan kebijakan kremasi bagi setiap jenazah korban covid-19 tanpa kecuali. What a more sadden news!
Photo credit: https://www.facebook.com/thecordobafoundation/ Continue reading DUA FENOMENA DI TENGAH UJIAN PANDEMI COVID-19 →